Rabu, 14 Oktober 2015

SUDAH SAATNYA KARAWANG MEMILIKI SMK BERBASIS SENI TRADISIONAL

SAATNYA KARAWANG MEMILIKI SMK BERBASIS KESENIAN TRADISIONAL

Oleh:Yudi Wahyu Widiana,M.Pd

Alumni Pendidikan Seni Pascasarjana UPI

Guru Seni Budaya SMPN 1 Telukjambe Barat

 

Pewarisan Seni Tradisional itu Penting

Pewarisan seni menjadi isu yang sangat crusial di tengah derasnya arus globalisasi. Hal ini perlu mendapat perhatian penuh seluruh stick holder agar terus diupayakan dan terus berjalan dalam kondisi apapun, dengan harapan seni tradisional tidak tereliminasi oleh seni-seni Barat yang terus dikumandangkan hampir di setiap stasion televisi. Sehingga seni tradisional dapat terus dipertahankan sebagai identitas bangsa.

Fenomena yang berkembang saat ini,  remaja merasa lebih bangga, jika mereka dapat memainkan alat musik Barat dan menyanyikan lagu-lagu Barat, dibanding memainkan alat musik tradisional dan menyanyikan lagu-lagu tradisional yang menjadi kultur budayanya. Jika hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka dikhawatirkan dimasa depan bangsa ini akan kehilangan kultur budayanya, dan menjadi bangsa yang hanya bisa meniru seperti yang dikemukakan tokoh pendidikan Indonesia Ki hajar Dewantara‘…maka perlulah kita menjaga jangan sampai rakyat kita hanya meniru saja kesenian Barat, lalu kehilangan garis hidup dan menjadi permainan dari gelombang keadaan yang berganti-ganti, kita harus menanam garis kultur kita sendiri, agar mudah dan cepat kita dapat membangun hidup baru yang bersifat kontinyu terusannya hidup kita yang sudah lalu’.

Seni tradisional di Karawang banyak mengalami kesulitan dalam pewarisan kepada generasi  penerusnya, sehingga tidak sedikit seni tradisional terpinggirkan oleh seni modern yang lebih digemari oleh generasi muda. Sedikitnya ruang yang tersedia untuk penyajian bagi seni tradisional, ditambah dengan  kalah dalam  bersaing dengan seni modern menjadi penyebab lain banyaknya seni tradisional saat ini masuk dalam ambang kepunahan, seperti kesenian tradisional ajeng dan seni pertunjukan topeng banjet.

 

Karawang Memiliki Seni Tradisional yang khas dan Banyak melahirkan seniman

Kabupaten Karawang yang baru merayakan hari jadinya yang ke 376 pada tanggal 14    September baru lalu, memiliki akar kebubudayaan tua, hal itu terbukti dengan ditemukannya situs Candi Jiwa, dan dalam situs Disbudpar Provinsi Jawa Barat  mencatat kesenian tradisional ajeng dari Karawang merupakan kesenian tradisional yang khas dan tertua di Jawa Barat. Selain itu, Karawang juga memiliki topeng banjet, dan bahkan asal mula tari jaipong merupakan pengembangan dari tarian ketuk tilu dari Karawang.

Selain memiliki kesenian tradisionnal yang khas, Karawang juga banyak melahirkan seniman besar yang diakui dan disegani di Jawa Barat, seperti pemain topeng Banjet almarhumah Ijem, Bpk. Dalang Cecep Supriadi, pesinden Hj. Ijah Hadijah, pemain kendang Suwanda, dan masih banyak lainnya, yang tentu  harus diupayakan agar lahir seniman-seniman muda sebagai penerus mereka.

 

Kalau Tidak Sekarang Kapan Lagi?, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?

.          Bentuk pewarisan yang paling efektif dan diakui para ahli adalah melalui pendidikan formal. Untuk itu maka Kabupaten Karawang jika ingin melestarikan kesenian tradisional khas Karawang  yang hampir punah agar hidup kembali, serta dapat melahirkan seniman-seniman muda dibidang kesenian tradisional adalah melalui pendidikan formal, dan pendidikan formal tersebut adalah SMK yang Berbasis Kesenian Tradisional.

Dengan menggunakan sistem kolobarasi antara akademisi dalam pembelajaran kurikuler serta melibatkan praktisi (seniman) dalam kegiatan ekstrakurikuler maka SMK berbasis Kesenian Tradisional kelak dapat menjadi sarana yang efektif bagi pewarisan kesenian  tradisional kepada generasi muda khususnya di Kab. Karawang dan Jawa Barat pada umumnya.

Pepatahkalau tidak skarang kapan lagi?”, adalah pepatah yang sangat tepat digunakan dalam kontek perlunya sebuah pendidikan formal kejuruan yang berbasis kesenian tradisional di Kabupaten Karawang., karna jika tidak sekarang maka tinggal tunggu kepunahan dari keseniaan tradisional khas Karawang.

PepatahKalau bukan kita siapa lagi?” ini adalah pepatah untuk semua orang Karawang yang peduli terhadap kesenian tradisional di Kabupaten Karawang, terutama kepada para inohong-inohong yang memiliki jabatan dan kewenangan, di Dewan Perwakilan Rakyat, di Pemda, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dewan Kesenian, Dewan Pendidikan untuk segera mengambil langkah kongkrit dalam mewujudkan Pendididikan formal yaitu berdirinya SMK yang berbasis kesenian tradisional di Kabupaten Karawang.

           Melaui tulisan ini, penulis mengingatkan betapa pentinya pewarisan kesenian tradisional di Kab. Karawang yang saat ini tidak berjalan sesuai harapan. Karna pewarisan kesenian tradisional  tidak cukup melalui pendidikan non formal,  yaitu melalui sanggar-sangar,  juga pewarisan kesenian tradisional bukan hanya dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial.